Selasa, 06 November 2018

Kejadian yang terjadi di pagi hari

Kejadian yang terjadi di pagi hari

Di suatu hari, ada anak bernama Jennie. Dia adalah penggemar berat para peri. Sampai akhirnya ia berpikir akan pergi ke suatu tempat untuk mengunjungi banyak peri.
Di suatu pagi sekitar jam 04.30, ada kejadian aneh setelah ia mengerjakan PR dari sekolahnya. Lalu, tiba-tiba ada seorang wanita cantik yang mengajaknya pergi ke suatu portal. Karena penasaran, ia pun mengikuti wanita itu. Tapi, tetap saja Jennie sangat heran karena bingung ia ingin di bawa kemana. Ia berpikir bahwa apakah dia akan diculik?
Saat di perjalanan, Jennie berkata “Hmm...., b....boleh aku bertanya?” Tanya Jennie “Iya, mau tanya apa?” Jawab wanita itu. “Ngomong-ngomong, k...kita mau kemana?” Tanyanya lagi dengan wajah herannya yang lucu itu. “Ke suatu tempat yang mungkin sangat kau suka” jawab wanita itu singkat.
15 menit sudah berlalu. Begitu lamanya perjalanan itu sehingga Jennie terlihat sangat bosan. “Hmmmm....., apa kau bosan? Kalau begitu, agar kau tidak bosan, mari kita berkenalan dulu” Kata wanita itu lembut. “I.....iya, boleh” jawab Jennie. “Siapa namamu?” Tanyanya. “N....namaku Jennie” “Ohh, Jennie.... Begitu bagus namamu. Perkenalkan, namaku Lisa. Senang bertemu denganmu, gadis kecil....” “Aku juga senang bertemu denganmu, kak Lisa....” jawab Jennie.
Sekitar 5 menit kemudian, mereka pun sampai ke tempat tujuan. Betapa terkejutnya Jennie ketika ia menyadari bahwa ia telah berada di rumah para peri. Ia melihat ke sekeliling. Penuh dengan peri!.
“P....peri dimana-mana! Kak Lisa, terima kasih banyak karena telah mengajakku kesini!! Aku senang sekali! Bagaimana caraku berterima kasih padamu?” Senang Jennie. “Sudah, tidak apa-apa, cukup di balas dengan senyum indahmu. Karena, dari aku masih kecil, aku selalu bermimpi untuk selalu membahagiakan orang lain. Dan sekarang, semua sudah terwujud. Aku sangat senang melihat orang senang dalam hal yang baik. Ayo, berbahagialah....” senyum Lisa menghiasi wajahnya “terima kasih kak Lisa...., kau memang baik. Aku ingin menjadi sepertimu” Lisa senyum Lisa mengembang saat mendengar kata-kata Jennie. Lalu, Jennie melihat seorang peri kecil yang sebaya dengannya dan ia pun menghampirinya, dan mengajaknya bermain. 
“Hai!, nama kamu siapa? Boleh kita berteman?” Tanya Jennie. “Tentu, aku juga ingin berteman denganmu. Namaku Rosé. Kalau kamu siapa?” Tanya gadis yang sebaya dengan Jennie itu. “Jennie. Senang berteman denganmu..” “Kamu tamu disini? Mau ikut menjelajah dunia peri ini bersamaku? Tempat ini sungguh bagus! Kemarilah!!” Katanya dengan senyum manisnya yang menghiasi wajah cantiknya. “Iya, aku mau. Sangat mau! Terima kasih!!” Jawab Jennie senang. Lalu, Jennie dikejutkan dengan suatu kata-kata “Rosé, itu siapa? Dia tidak terlihat seperti peri” tiba-tiba muncul gadis yang sebaya dengannya juga. Dia cantik, tapi sayangnya wajahnya terlihat jutek. Sifatnya juga terlihat dingin. “Oh, ini tamu yang datang ke dunia kita. Namanya Jennie. Jennie, ayo kenalan dengan temanku!” “Aku Jennie” “Irene” jawabnya sambil bersalaman dengan Jennie. “Irene, apa kau mau ikut juga?” Tanya Rosé “Iya” jawabnya. “Tapi tunggu, aku izin dulu sama mamaku” Kata Irene.
Saat Irene pergi, Jennie bertanya pada Rosé, teman barunya itu. “Rosé, boleh aku bertanya?” “Ya, kenapa?” “Apa Irene tidak menyukaiku? Dari wajahnya, sepertinya dia tidak menyukaiku. Apa karena dia merasa aku dekat denganmu?” “Bukan, bukan begitu. Wajahnya memang terlihat dingin. Tapi kau tak tahu dia yang sebenarnya. Dia sangat baik bagai malaikat” jawab Rosé. “Oh,aku salah sangka padanya” Jawab Jennie. Lalu, tiba-tiba Irene datang. “Ayo, kita pergi” katanya. Saat menjelajah, tempat ini sungguh indah. Saat di sebuah taman yang indah, tiba-tiba ada seseorang yang menarik Rosé. “Lepaskan! Lepaskan! Apa salahku?!” Teriak Rosé. Lalu, lelaki itu menutup mulut Rosé dan langsung pergi. 
“Rosé!” Teriak Jennie dan Irene. “Irene, maaf, aku telah membuat Rosé diculik. Ini semua salahku” Jennie kecewa. “Tidak! Jangan salahkan dirimu! Kemungkinan dia memang telah mengincar Rosé dari dulu. Sekarang, mari kita selamatkan bersama” tegas Irene. “Apa perlu kita kabari yang lain?” Tanya Jennie. “Ya, biar aku yang telepon” Jawab Irene. 
Ketika semua berkumpul, mereka berpencar. Sampai akhirnya, Jennie dan Irene menemukan seseorang yang mirip Rosé. “Irene, tidakkah kau lihat, dia terlihat seperti Rosé! Apa benar?!” “Yah, aku lihat. Persis seperti Rosé. Ya, ya, itu Rosé! Dia di sekap! Ayo, cepat selamatkan!” Tegas Irene. Kami mende’ati lelaki itu. “Hey, manusia jahat! Apa yang kau lakukan pada sahabatku?! Katakan! Apa salahnya sehingga kau ingin menculiknya?! Aku.... menyayanginya lebih dari diriku sendiri. Dan kau?! Kau menculiknya! Apa yang kau inginkan darinya?!” Irene terlihat sangat marah. 
“Diam kau! Ini demi uang, kau tahu?! Bukankah dari penampilannya dia adalah orang kaya? Hah?! Aku akan mengembalikannya setelah uang datang padaku!” Jawabnya. “Tidakkah ada cara yang halal bagimu?! Kerja! Dengan itu kau akan mendapatkan uang!” Jawab Irene. “Diam kau!” Lalu, orang itu juga menyekap Irene dan juga Jennie. Tiba-tiba, munculah dua orang yang sangat cantik yang juga sebaya dengan Jennie dan Irene. Mereka berdualah yang menyelamatkan Jennie dan Irene.
”Apa yang kau lakukan?!. Aku akan melaporkanmu ke polisi!” Ancam salah satu dari mereka berdua. “Ampun, maaf. Jangan lakukan itu! Lain kali aku akan berkerja, aku berjanji. Jika aku melakukan hal ini lagi demi uang, kau boleh melaporkanku ke polisi” kata orang itu. “Baik” jawab mereka berdua. Mereka berdua melepaskan kain yang digunakan untuk menyekap Jennie, Rosé, dan Irene. “Princess Joy, Princess Jisoo....” Kata Irene dan langsung di potong oleh Princess Joy dan princess Jisoo. “Sudah, kalian baik-baik saja kan?” “Iya,terima kasih banyak” jawab mereka bertiga. 
“Hmm...., dia siapa? Terlihat seperti bukan peri....” tanya Princess Jisoo. “A...aku tamu disini. Namaku Jennie. Terima kasih telah menyelamatkan kami....” “Ah, iya...., ngomong-ngomong kau begitu cantik. Aku seorang putri peri disini. Jisoo namaku” katanya. “Terima kasih Princess. Princess Jisoo terlihat lebih cantik” “Ah, terima kasih. Aku rasa kau yang lebih cantik, haha. Tapi, kalian tak perlu memanggilku ‘princess’, panggil Jisoo saja. Kita..... berteman....” katanya lembut. “terima kasih Jisoo” jawab Jennie. “Dan terima kasih telah menganggap kami sebagai teman....” kata mereka bertiga. “Oh, tunggu, begitu juga denganku. Panggil aku Joy saja. Kita juga teman kan....” “hahahah, terima kasih Joy....” kata mereka lagi. “
         Ayo pulang...., sekalian agar mereka tahu kalau kita baik-baik saja” kata Irene. 
Saat mereka kembali seperti semula, semua mengadakan pesta sekalian untuk menyambut Jennie. Tak berapa lama, setelah Jennie sudah puas, tiba-tiba Lisa berkata “Jennie, ayo pulang. Mamamu telah menunggu sepertinya. Nanti dia cemas mencarimu” Jennie terpaksa harus pulang. “Iya kak Lisa” “Rosé, Irene, Jisoo, dan Joy, aku harus pulang. Kita tetap teman kan? Jangan lupakan aku.... Aku akan sangat merindukan momen tak terlupakan ini....” kata Jennie. Perlahan, air mata mereka berlima keluar. “Iya, kita teman, bahkan lebih dekat, kita sahabat. Jennie, jika ada waktu, kembalilah kesini. Kami akan sangat merindukanmu” kata mereka berempat. “Iya, aku janji. Jika ada waktu luang, aku akan kesini. Boleh kan, kak Lisa?” kata Jennie. Lisa hanya mengangguk sambil tersenyum manis mendengarnya. Jennie juga mengeluarkan senyuman manisnya.  
“Semua, terima kasih atas sambutannya!” Teriak Jennie. Semua tersenyum. Lalu, Irene datang, memberi senyuman termanis yang pernah Jennie lihat. “Terima ini, dari kami, spesial untukmu” kata Irene memberi kalung emas kepada Jennie. “Jika kau rindu, lihat saja kalung itu” kata Irene lagi. “Terima kasih Irene, Rosé, Jisoo,dan Joy. ini, untuk kalian” Jennie memberi 5 permata yang selalu ia simpan di kantung bajunya agar tidak hilang. “Terima kasih. Thanks and sorry bila kami ada salah. Goodbye~” “Iya, aku juga. Bye....” Jennie mulai pergi dan telah kembali ke rumahnya. 
Lalu, Jennie terbangun dari mimpinya. “Ah, hanya mimpi” kata Jennie yang baru terbangun dari tidurnya. “K.... Kalung emas ini.... kenapa tiba-tiba ada padaku?. Rosé, Irene, Jisoo, Joy.... Huft...., terima kasih. Aku tak akan melupakan kalian, tak akan pernah!” kata Jennie dengan tersenyum. 
“Jennie, ayo keluar!. Ada teman mama nih...., mau ketemu kamu”  “Ah, iya ma!! Tunggu sebentar....” “Hmmmm....., kalau dipikir-pikir...., ini adalah hari Minggu yang paling mengesankan...., bertemu para peri, walau hanya dalam mimpi. Tapi bagiku tetap terlihat nyata,haha” batin Jennie. Saat Jennie keluar, betapa terkejutnya dia. Dia melihat sosok yang seperti Lisa yang mengajaknya ke dunia peri itu. “Hi Jennie!!. Aku teman mamamu, namaku Lisa!!” Katanya sambil mengedipkan mata sebelah kanannya pada Jennie. “Kak Lisa....” batin Jennie. Dia tersenyum kecil pada Lisa, teman mamanya itu.

~The End

Terima kasih telah membaca 😆